Melestarikan mainan tradisional Indonesia untuk generasi masa depan

| 25/11/12 | 0 komentar |



            Sebelum adanya mainan yang menggunakan teknologi canggih masuk ke Indonesia.Mainan Indonesia lebih populer dari yang sekarang. Anak-anak sekarang pun lebih menyukai mainan yang berbasis teknologi dan mungkin generasi anak-anak sekarang kurang familiar terhadap mainan tradisional.

            Permainan tradisional sesungguhnya banyak manfaatnya bagi anak-anak.Dari pengalaman yang saya ketahui,seperti contoh sepupu saya baru kelas 1 SD sudah mahir memainkan permainan di komputer,tetapi mainan tradisional lebih  bermanfaat untuk merangsang otak anak,juga bermanfaat bagi fisik dan metal anak. Karna di mainan tradisional beberapa terdapat pada pelajaran fisika seperti gerak putar dan teori-teori fisika lainnya.

            Banyak mainan tradisional asli indonesia yang bisa menjadi warisan Indonesia yang memang tidak bisa ditemukan di negara lain. Seperti gasing,congklak,yoyo,kelereng,pletokan dan masih banyak lagi yang saya pun belum pernah merasakan memainkan mainan tersebut. Nilai dari mainan tradisional pun bisa sangat tinggi jika bisa dikenal di luar negeri,dari keunikan mainan-mainan tersebut bisa juga mengangkat derajat perekonomian Indonesia lebih tinggi lagi dan pedagang mainan tradisional yang kita sering jumpai di jalan atau di sekitaran sekolahan bisa tinggi juga derajat penghasilannya. 

Selain itu juga dari pembuatan mainan tersebut yang di buat dari pembuatan manual yang menggunakan bahan bahan sederhana yang bisa ditemukan dimana-mana. Dan kita jika ingin bisa membuatnya sendiri sesuai dengan kreatifitas kita masing-masing. Karna biaya untuk pembuatan mainan tradisional sangat kecil. Siapapun bisaa membuatnya walau hanya dengan kreatifitas dan dengan bahan seadanya.

            Keberadaan mainan tersebut sudah susah untuk diketahui.Hanya di daerah-daerah terpencil saja yang beberapa saja masih memainkan mainan tradisional,karena daerah terpencil. Di zaman kecilku dahulu banyak pedagang yang menjualnya di sekitaran sekolahan. Jika sekarang ada,anak-anak pun kurang respect untuk memainkannya. Dahulu selalu ada yang namanya musim pada mainan tertentu.Dimana mainan tersebut pada jangka waktu yang lama banyak yang memainkan nya secara bersamaan.Sampai dimana-mana kita bisa menemui anak-anak sedang memainkan mainan yang sama. Tapi sekarang musim mainan tradisional sudah berkurang. Yang dimusimkan hanya permainan yang menggunakan teknologi.Mungkin kita juga kurang mengenalkannya kepada anak-anak sekarang bahwa mainan tersebut banyak maanfaat dan tidak kalah menyenangkannya dengan memainkan mainan modern yang menggunakan teknologi.

            Walau saya juga suka dan lebih sering memainkan mainan yang berteknologi tapi setidaknya anak-anak yang di bawah umur sekarang harusnya merasakan juga mainan tradisional yang maanfaatnya lebih dari yang orang banyak melihatnya dengan sebelah mata yang hanya mengira sebagai mainan murah dan tidak bernilai apa-apa. 

Melihat banyaknya manfaat yang ada dalam mainan tradisional, tidaklah ada salahnya jika kita melestarikan dan memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada generasi muda Indonesia dan dunia sebagai bentuk kepedulian anak bangsa kepada warisan budaya Indonesia yang bisa bernilai tinggi di mata dunia.