Metode Ilmiah (Bahasa Indonesia 2)

| 21/05/13 | 0 komentar |


Pengertian Metode Ilmiah

Metode secara etimologis berasal dari bahasa Yunani meta yang berarti masalah, dan hodos yang berarti jalan. Dengan demikian metode merupakan jalan atau langkah-langkah yang diambil, menurut urutan tertentu , untuk mencapai pengetahuan yang telah dirancang dan dipakai dalam proses memproses pengetahuan jenis apapun.

Metode ilmiah menurut The World of Science Encyclopedia (Volume 17:181) “…prosedur yang dipergunakan oleh ilmuan-ilmuan dalam pencarian sistematis terhadap pengetahuan baru dan peninjauan kembali pengetahuan yang telah ada”.

Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.” Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalam Metode ilmiah bekerja. seperti di bawah ini.

Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.

Pembahasan metode ilmiah akan lebih rinci lagi jika kita ikuti pendapat Harold Titus, yang merumuskan bahwa metode ilmiah sebagai proses-proses dan langhkah-langkah yang membuat ilmu-ilmu menghasilkan pengetahuan. Dengan demikian, ruang lingkup dalam metode ilmiah itu cukup luas karena tidak hanya mencakup pengamatan dan percobaan saja. Merinci cakupan metode ilmiah itu mencakup menganalisis, mendeskripsikan, mengklasifikasikan, mengadakan pengukuran, memperbandingkan, dan melakukan survey.

Kebenaran ilmiah itu beragam, rentangan fenomena yang perlu dipelajari, ilmupun begitu luas dan kompleks. Oleh karena itu, membutuhkan strategi penelitian atau inkuiri yang beragam pula antara ilmu-ilmu social, kealaman maupun humaniora.


Tujuan mempelajari Metode Ilmiah

 Tujuan dari penggunaan metode ilmiah adalah tuntutan supaya ilmu pengetahuanbisa terusberkembangseiringperkembanganzaman danmenjawabtantanganyangdihadapi.Dengan berbagairisetyangdilakukanolehparailmuwan guna mengembangkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan (sains) yang akan mempermudah daripersoalan-persoalanmanusia. Metodeilmiahmerupakansebuahkonsep dimana para ilmuwan mencoba untukmeneliti disetiap masing-masing ilmu pengetahuan yang akan mengembangkan ilmu-ilmu tersebut denganmenggunakanmetode-metodeilmiah. . ManfaatMetodeBerpikirIlmiah Seperti diketahui bahwa berpikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan. Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran,dengan menggunakan metode berpikir ilmiah manusia bisa terus meng Update pengetahuanmenggali dan mengembangkannya. Sifat ingin tahu pada diri manusia mendorong manusia mengungkapkan pengetahuan, meski dengan cara dan pendekatan yang berbeda.M. Solly Lubis menjelaskan bahwa manusia mampu mengembangkan pengetahuannya karena dua hal: pertama, manusia mempunyai bahasa yangdapat dijadikan media untuk mengkomunikasikan informasi dan jalan pikirannya;dan kedua, manusia memiliki kemampuan berpikir berdasarkan suatu alur dankerangka berpikir tertentu,dengankatalain, bahasa yang komunikatif dan nalar memungkinkan manusiamengembangkan pengetahuannya, dan nalar sebagaibagian dari kegiatan berpikir memiliki dua ciri utamayaitu logis dan analitisSecara historis.


Sikap Ilmiah

 Sikap ilmiah adalah suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak mengenal putus asa sertadengan ketekunan jugaketerbukaan.

 Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation” . Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek. Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain : 


  • Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya, senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea, kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah, memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen. 



  • Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat. 



  • Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek. 



  • Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru, kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain. 



  • Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.



  •  Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.



Langkah - langkah penulisan ilmiah

 1. Berfikirlah bahwa menulis adalah seni. Untuk bisa memiliki karya ilmiah yang baik maka harus memperbaiki persepsi tentang menulis. menulis itu adalah seni , karena ia memenuhi kreteria untuk dikatakan sebagai seni.

Untuk dapat menulis dengan efektif harus memenuhi prinsip-prinsip tertentu yaitu : kejujuran. motivasi yang benar. istiqomah dalam kebenaran. menguasai tata bahasa yang baik dan benar. jika melihar prinsip-prinsip tersebut memang kelihatan sangat sulit. tetapi bila dipahami dengan baik maka akan ketemu resepnya.

Dalam menulis sebuah karya ilmiah dibutuhkan sebuah keaktifan untuk belajar menuangkan gagasan setiap hari dalam sebuah tulisan. maksudnya disini dibutuhkan sebuah kemauan yang sangat besar untuk menuliskan gagasan -gagasan yang ditemukan di dalam sebuah situs dan juga dalam buku-buku panduan . hal itu nantinya akan berperan sebagai pembentuk tulisan.

karena itulah cara menulis karya ilmiah yang baik dan benar adalah dengan aktif menuliskan amunisi-amunisi yang diperoleh dari beberapa sumber yang dituangkan dalam catatan harian. cara ini memang kelihatanya mudah tapi untuk melakukannya untuk kebanyakan orang malas untuk melakukanya.padahal , dengan cara mecicil gagasan melalui catatan harian sangat berperan dalam membuka pola fikir intuitif , yaitu pola fikir yang membantu untuk meruntuhkan hambatan-hambatan dalam mengekspresikan sebuah pendapat atau buah pikir dalam menulis. tentunya, hal tersebut dapat dicapai dengan latihan-latihan intensif dan praktik menulis yang berkelanjutan setiap harinya.

2.Struktur penulisan karya ilmiah yang baik dan benar

Secara umum, sistematika penulisan karya ilmiah terbagi menjadi lima bagian yaitu :

1. bagian pendahuluan.
2. bagian landasan teori.
3. bagian isi.
4. bagian penutup.
5. bagian daftar pustaka.





Source:
 http://pips.upi.edu/?p=539
 http://www.bisosial.com/2012/05/peran-metode-ilmiah-dalam-pengembangan.html?m=1
 http://matakristal.com/pengertian-sikap-ilmiah-dan-metode-ilmiah/
 http://dya08webmaster.blog.com/2012/04/20/karya-ilmiah-ciri-ciri-macam-macam-sikap-ilmiah/
 http://www.bloggerpelajar.net/2012/01/langkah-langkah-menulis-karya-ilmiah.html?m=1
| 20/05/13 | 0 komentar |

Laporan Ilmiah (Bahasa Indonesia 2)

| | 0 komentar |
Pengertian Laporan Ilmiah
Cerita yang dibawakan oleh seseorang kepada orang lain yang diteliti secara khusus. Pernyataan formal hasil penelitian, tentang sesuatu hal yang memerlukan informasi yang pasti, dibuat oleh seseorang atau sebuah lembaga.Laporan juga dapat sebagai sesuatu macam dokumen yang disampaikan atau menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan yang akan diambil. Laporan pada dasarnya suatu bentuk penyampaian dan perjanjian fakta-fakta dan pemikiran-pemikiran guna tindakan.
 
Jenis-jenis Laporan ilmiah

Jenis-jenis laporan ilmiah yang utama ialah esei ilmiah, kertas kerja, laporan kajian, tesis dan disertasi.

  1. Esai ilmiah merujuk karangan ilmiah yang pendek tentang topik atau permasalahan berdasarkan data yang diperolehi melalui rujukan perpustakaan dan / atau kerja lapangan. Penghuraiannya bersifat rasional-empiris dan objektif. 
  2. Kertas kerja ialah penulisan ilmiah yang memaparkan sesuatu faktaatau permasalahan berdasarkan data kerja lapangan dan / atau rujukan perpustakaan. Analisis dalam kertas kerja adalah lebih serius serta bersifat rasional-empiris dan objektif. Kertas kerja biasanya ditulis untuk diterbitkan dalam jurnal akademik atau dibentangkan dalam pertemuan ilmiah seperti seminar, bengikel dan sebagainya.
  3. Laporan kajian atau penyelidikan ialah penulisan ilmiah yangmenyampaikan maklumat atau fakta tentang sesuatu kepada pihak lain. Penghuraiannya juga bersandarkan kepada metodologi saintifik dan berdasarkan data kerja lapangan dan / atau rujukan perpustakaan. 
  4. Tesis ialah penulisan ilmiah yang sifatnya lebih mendalam. Tesismengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh daripada pengamatan atau penyelidikan sendiri. Penulisan ilmiah ini melibatkan pengujian hipotesis bagi membuktikan kebenaran. Tesis biasanya ditulis oleh pelajar peringkat Sarjana Muda Kepujian dan peringkat Sarjana serta perlu dipertahankan di hadapan panel viva-vocĂȘ.
  5. Disertasi ialah penulisan ilmiah tahap tertinggi dalam hierarkipancapaian akademik, iaitu untuk mendapatkan gelaran Doktor Falsafah (Ph.D). Disertasi melibatkan fakta berupa penemuan penulis sendiri berdasarkan metodologi saintifik dan analisis yang terperinci. Seperti tesis, disertasi juga perlu dibentangkan dan dipertahankan di hadapan panel atau lembaga viva-voce.

Fungsi Laporan Ilmiah

Fungsi penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
  • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
  • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
  • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
  • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
  • Memperoleh kepuasan intelektual
  •  Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
  • Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

Ciri-ciri Laporan ilmiah yang baik
 
   Sikap penulis dalam laporan ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

Syarat Laporan Ilmiah

  • Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
  • Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai  realita/ fakta
  • Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
  • Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
  • Tulisan disusun dengan metode tertentu
  • Tulisan disusun menurut sistem tertentu
  • Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.  

Source: www.4shared.com