Silogisme
Silogisme termasuk dalam
penalaran deduktif. Deduktif merupakan salah satu teknik untuk mengambil
simpulan dalam sebuah karangan. Sebenarnya jenis silogisme banyak, tetapi yang
dibahas di sini hanya satu jenis, yaitu silogisme golongan ada yang
mengistilahkan silogisme kategorial.
Dalam silogisme terdapat dua
premis dan satu simpulan. Premis merupakan pernyataan yang dijadikan dasar
untuk menarik simpulan. Kedua premis itu adalah premis umum (premis mayor) dan
premis khusus (premis minor).
- Premis umum berisi pernyataan yang menyatakan semua anggota kelompok atau kumpulan sesuatu yang memiliki sifat atau ciri tertentu.
- Premis Khusus menyatakan seseorang atau sesuatu anggota kelompok atau kumpulan sesuatu itu
- Kesimpulan menyatakan seseorang atau sesuatu anggota kelompok sesuatu itu memiliki sifat atau ciri tertentu
.
Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial adalah
silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang
mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi
premis mayor premis yang termnya menjadi predikat, dan premis minor premis yang
termnya subjek. Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term
penengah.
Contoh silogisme Kategorial
My : Tidak ada manusia yang sempurna
Mn : Sonya adalah manusia
K : Sonya tidak sempurna
My : Semua pejabat mempunyai wewenang di pemerintahan
Mn : Susi tidak memiliki wewenang di pemerintahan
K : Susi bukan pejabat
Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif
adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu
alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh Silogisme
Alternatif
My: Ono Erena berada
di Osaka atau Tokyo
Mn: Ono Erena
berada di Tokyo
K : Jadi, Ono
Erena tidak berada di Osaka
My : Panda suka Bambu
atau Ikan
Mn : Kucing suka
Bambu
K : Jadi, Panda tidak
suka Ikan
Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotetis
atau silogisme pengandaian adalah semacam pola penalaran deduktif yang
mengandung hipotesis. Silogisme hipotetis bertolak dari suatu pendirian, bahwa
ada kemungkinan apa yang disebut dalam proposisi itu tidak ada atau tidak
terjadi. Premis mayornya mengandung pernyataan yang bersifat hipotetis.
Contoh Silogisme
Hipotesis
My: Jika hari ini
hujan saya akan tidur
Mn: Hari ini hujan
K : Maka saya akan
tidur seharian
My: Jika saya lapar
maka saya akan makan lagi
Mn: Saya lapar
K: Maka saya akan
makan lagi
Entimem
Entimem atau
Enthymeme berasal dari bahasa Yunani “en” artinya di dalam dan “thymos” artinya
pikiran adalah sejenis sylogisme yang tidak lengkap, tidak untuk menghasilkan
pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan dalam sebuah entimem,
penghilangan bagian dari argumen karena diasumsikan dalam penggunaan yang lebih
luas, istilah "enthymeme" kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan
argumen yang tidak lengkap dari bentuk selain silogisme.Menurut Aristoteles
yang ditulis dalam Retorika, sebuah "retorik silogisme" adalah
bertujuan untuk pembujukan yang berdasarkan kemungkinan komunikan berpendapat
sedangkan teknik bertujuan untuk pada demonstrasi
Contoh Entimem
My: Proses
fotosintesis memerlukan sinar matahari
Mn: Pada malam hari
tidak ada matahari
K: Pada malam hari
tidak mungkin ada fotosintesis.
My: Anak-anak yang
berumur di atas sebelas tahun telah mampu berpikirformal.
Mn: Siswa kelas VI di
Indonesia telah berumur lebih dari sebelas tahun
K : Siswa kelas
VI di Indonesia telah mampu berfikir formal
Source:
http://id.wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar