Pengertian Metode Ilmiah
Metode secara etimologis berasal dari bahasa Yunani meta
yang berarti masalah, dan hodos yang berarti jalan. Dengan demikian metode
merupakan jalan atau langkah-langkah yang diambil, menurut urutan tertentu ,
untuk mencapai pengetahuan yang telah dirancang dan dipakai dalam proses
memproses pengetahuan jenis apapun.
Metode ilmiah menurut The World of Science Encyclopedia
(Volume 17:181) “…prosedur yang dipergunakan oleh ilmuan-ilmuan dalam pencarian
sistematis terhadap pengetahuan baru dan peninjauan kembali pengetahuan yang
telah ada”.
Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah
pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.” Metode ilmiah
dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalam Metode
ilmiah bekerja. seperti di bawah ini.
Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap
kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari
ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka
metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan
menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode
ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan
adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah
terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan
sebagainya.
Pembahasan metode ilmiah akan lebih rinci lagi jika kita
ikuti pendapat Harold Titus, yang merumuskan bahwa metode ilmiah sebagai
proses-proses dan langhkah-langkah yang membuat ilmu-ilmu menghasilkan pengetahuan.
Dengan demikian, ruang lingkup dalam metode ilmiah itu cukup luas karena tidak
hanya mencakup pengamatan dan percobaan saja. Merinci cakupan metode ilmiah itu
mencakup menganalisis, mendeskripsikan, mengklasifikasikan, mengadakan
pengukuran, memperbandingkan, dan melakukan survey.
Kebenaran ilmiah itu beragam, rentangan fenomena yang
perlu dipelajari, ilmupun begitu luas dan kompleks. Oleh karena itu,
membutuhkan strategi penelitian atau inkuiri yang beragam pula antara ilmu-ilmu
social, kealaman maupun humaniora.
Tujuan mempelajari Metode Ilmiah
Tujuan dari
penggunaan metode ilmiah adalah tuntutan supaya ilmu pengetahuanbisa
terusberkembangseiringperkembanganzaman danmenjawabtantanganyangdihadapi.Dengan
berbagairisetyangdilakukanolehparailmuwan guna mengembangkan berbagai disiplin
ilmu pengetahuan (sains) yang akan mempermudah daripersoalan-persoalanmanusia.
Metodeilmiahmerupakansebuahkonsep dimana para ilmuwan mencoba untukmeneliti
disetiap masing-masing ilmu pengetahuan yang akan mengembangkan ilmu-ilmu
tersebut denganmenggunakanmetode-metodeilmiah. . ManfaatMetodeBerpikirIlmiah
Seperti diketahui bahwa berpikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan
pengetahuan. Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja
pikiran,dengan menggunakan metode berpikir ilmiah manusia bisa terus meng
Update pengetahuanmenggali dan mengembangkannya. Sifat ingin tahu pada diri
manusia mendorong manusia mengungkapkan pengetahuan, meski dengan cara dan
pendekatan yang berbeda.M. Solly Lubis menjelaskan bahwa manusia mampu
mengembangkan pengetahuannya karena dua hal: pertama, manusia mempunyai bahasa
yangdapat dijadikan media untuk mengkomunikasikan informasi dan jalan
pikirannya;dan kedua, manusia memiliki kemampuan berpikir berdasarkan suatu
alur dankerangka berpikir tertentu,dengankatalain, bahasa yang komunikatif dan
nalar memungkinkan manusiamengembangkan pengetahuannya, dan nalar sebagaibagian
dari kegiatan berpikir memiliki dua ciri utamayaitu logis dan analitisSecara
historis.
Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah
suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak
mengenal putus asa sertadengan ketekunan jugaketerbukaan.
Istilah sikap dalam
bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal
dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang
bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An
attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions
to aparcitular class of social situation” . Rumusan di atas diartikan bahwa
sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan
komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap
terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum
dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung
untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan
dengan suatu masalah atau obyek. Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa
:”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan
saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain
kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu
masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa sikap ilmiah
dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para
ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
- Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya, senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea, kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah, memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
- Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
- Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
- Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru, kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
- Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
- Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
Langkah - langkah penulisan ilmiah
1. Berfikirlah bahwa menulis adalah seni.
Untuk bisa memiliki karya ilmiah yang baik maka harus memperbaiki persepsi
tentang menulis. menulis itu adalah seni , karena ia memenuhi kreteria untuk
dikatakan sebagai seni.
Untuk
dapat menulis dengan efektif harus memenuhi prinsip-prinsip tertentu yaitu :
kejujuran. motivasi yang benar. istiqomah dalam kebenaran. menguasai tata
bahasa yang baik dan benar. jika melihar prinsip-prinsip tersebut memang
kelihatan sangat sulit. tetapi bila dipahami dengan baik maka akan ketemu
resepnya.
Dalam
menulis sebuah karya ilmiah dibutuhkan sebuah keaktifan untuk belajar
menuangkan gagasan setiap hari dalam sebuah tulisan. maksudnya disini
dibutuhkan sebuah kemauan yang sangat besar untuk menuliskan gagasan -gagasan
yang ditemukan di dalam sebuah situs dan juga dalam buku-buku panduan . hal itu
nantinya akan berperan sebagai pembentuk tulisan.
karena
itulah cara menulis karya ilmiah yang baik dan benar adalah dengan aktif
menuliskan amunisi-amunisi yang diperoleh dari beberapa sumber yang dituangkan
dalam catatan harian. cara ini memang kelihatanya mudah tapi untuk melakukannya
untuk kebanyakan orang malas untuk melakukanya.padahal , dengan cara mecicil
gagasan melalui catatan harian sangat berperan dalam membuka pola fikir intuitif
, yaitu pola fikir yang membantu untuk meruntuhkan hambatan-hambatan dalam
mengekspresikan sebuah pendapat atau buah pikir dalam menulis. tentunya, hal
tersebut dapat dicapai dengan latihan-latihan intensif dan praktik menulis yang
berkelanjutan setiap harinya.
2.Struktur
penulisan karya ilmiah yang baik dan benar
Secara
umum, sistematika penulisan karya ilmiah terbagi menjadi lima bagian yaitu :
1.
bagian pendahuluan.
2.
bagian landasan teori.
3.
bagian isi.
4.
bagian penutup.
5.
bagian daftar pustaka.
Source:
http://pips.upi.edu/?p=539
http://www.bisosial.com/2012/05/peran-metode-ilmiah-dalam-pengembangan.html?m=1
http://matakristal.com/pengertian-sikap-ilmiah-dan-metode-ilmiah/
http://dya08webmaster.blog.com/2012/04/20/karya-ilmiah-ciri-ciri-macam-macam-sikap-ilmiah/
http://www.bloggerpelajar.net/2012/01/langkah-langkah-menulis-karya-ilmiah.html?m=1
0 komentar:
Posting Komentar